Sabtu, 14 Mei 2011

Ketangguhan Wakaba Teruji di Segala Medan

INDUSTRI kreatif otomotif Indonesia, sepertinya mulai menggeliat. Meskipun baru dalam bentuk prototipe, tapi hal itu menunjukkan ada keinginan untuk menciptakan produk hasil kreativitas anak bangsa.

Wakaba (Wahana Karya Anak Bangsa) itulah salah satu bukti dari geliat otomotif hasil karya anak bangsa, yang dibuat oleh Working Group Klaster Industri Komponen otomotif Jabar dan Design Center Fakultas Teknik Unpas.

Wakaba merupakan kendaraan multifungsi dengan basis kebutuhan masyarakat yang bisa dipakai untuk segala medan, terutama ditujukan untuk daerah pedesaan yang terpencil.
Mobil ini diperuntukkan bagi pengolahan, angkutan, dan distribusi hasil bumi yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Saat ini Wakaba masih dalam bentuk prototipe, mulai dibuat pada tahun depan. Sejak tiga tahun lalu, kami telah merumuskan, mencari dan berinovasi apa yang tersisa dari kita. Bisa bersaing dengan negara lain," urai Wakil Ketua Working Group Klaster Industri Komponen Otomotif Jabar Trisakti Wisnuadji, Selasa (13/10).

Wisnu menambahkan salah satu keunggulan Indonesia di dunia adalah pada desain. Pasalnya kalau bersaing pada bidang modal Indonesia akan ketinggalan.

"Kita memilih meciptakan kendaraan ini, karena komponen dan aplikasi kendaraan ini dapat dibuat oleh industri kecil menengah sehingga pengembangan kendaraan akan memberi ruang buat mereka juga," terangnya.

Selain itu Indonesia memiliki masalah yang kompleks dengan alat transportasi. Masalah itu terkait infrastuktur jalan, masalah penanggulangan bencana dan masalah alat transportasi yang sesuai.

"Untuk komponen sendiri seperti en__ne, transmisi elektrik masih menggunakan industri besar, sedangkan yang lainnya seperti body, jok, bisa didapatkan dan dikerjakan oleh industri kecil menengah (IKM)," tuturnya.

Harga yang ditawarkan untuk kendaraan ini sebesar Rp 80 juta per unit. Saat ini telah ada pihak yang memesan, yaitu perusahaan perkebunan swasta di Sumatra yang telah memesan 10 unit Wakaba.

"Detail prototipe ini lebar 1,6 meter, panjang 2,4 meter, engine 500 cc sesuai dengan ketentuan Ristek yang dapat mengangkut 500 kg beban dan untuk sementara tanpa menggunakan STNK dan SIM untuk mengendarainya. Bahan bakar pun dapat dipilih sesuai keinginan apakah diesel atau bensin" paparnya.

"Pemilihan Unpas sebagai kampus yang ditunjuk untuk proyek ini, karena Fakultas Teknik Unpas lebih fokus pada otomotif dibandingkan perguruan tinggi teknik lainnya," kata Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama Industri Disperindag Jabar Hani Yuhani.

Investasi yang digelontorkan selama tiga tahun untuk proyek ini mencapai Rp 2 miliar yang berasal dari APBD Jabar serta suplai dari Departement Perindustrian.

"Kami konsen di otomotif sejak 2004, dalam proyek ini kami melibatkan 12 mahasiswa dari FT Unpas dan peneliti utama yang berasal dari dosen Unpas," kata Dosen FT Unpas Farid Rizaya.( Yatni Setianingsih)

Tribun-Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar